Darah

Disaat dua insan yang terikat darah harus bertatap, bercakap, dan memendam harap.

Disaat keduanya terdiam berpuluh waktu hanya memaku.

Disaat problematika sudah tak bisa terkata

Keduanya diam, berjalan berlawanan, sembari meneteskan air mata.

Kecewa...

Sudah?

Khayalku terbiasa liar, berlari tanpa tujuan, berputar dalam kegelapan. Sekitar 120 menit kebelakang, ia terdiam, jinak, terpaku pada sebuah suar. 

Lalu dibuatnya cerita ini. Cerita tentang seseorang. Belum jauh kumengenalnya, belum banyak waktu bersama, namun mengapa, ini berbeda. 

Khayalku mulai bicara, "berusahalah", ucapnya. Diberikannya aku rencana, serta motivasi tuk berupaya. Diyakinkannya aku, dengan semua tipu daya, bahwasanya memang pantas denganya.

Sekarang giliranku meminta, bawaku lihat wujudku. Kupandangi pemantul itu, diam dan berkaca. "Hei khayal, kau salah, angkuhku merasa setara dengannya", ucapku. Khayalku menjawab,

                  "Sudahkah kau mencoba?"

Tidak Sengaja

Saat ini jam tiga pagi. Aku terbangun tanpa deringan alarm. Hanya terbangun saja, seusai mimpi buruk yang sebenarnya tidak dapat dibilang buruk. Namun untuku saat ini, mimpi itu buruk. Aku berusaha menulis suatu yang puitis. Berbekal sebuah telepon genggam ditambah tangis. Tidak, bukan tangis menderu - deru seperti dalam drama televisi. Hanya beberapa tetes air mata yang tidak sengaja menetes.

 Ya, sangat tidak sengaja.

I Hope

 Maybe its a little too late to make a wish about this newcome year but lets go on.

I hope everybody are doing great, or at least thats what I heard, and saw

I hope my family doing great, my mother with all of her research and my brothers with their job that gettin better and better.

I hope that all my closest friends are doing good, with their own way of living.

I hope that all my coworker, including my senior that also act as my mentor will achieve his goal this year.

I hope that she who without me realizing became pretty important person in my life will give me my second chance. Yes I've let her down once and thats something I regret the most and keep buggin my mind. But whatever it is, I hope she will find happiness.

And I also hope that she, who once I loved, eventhough shes not in this world anymore, will be doin great up there.

For me? I hope I became a little bit better of  person and be happy, well i hope so.

And I truly meant it, I really hoping all of that to be true.

Tak Mengerti

 

Ini sedikit kisah tentang bagaimana saya saat ini. Banyak yang berkata cinta itu tak nyata, namun apalah yang nyata. Semua fana. Mungkin saya salah satu yang tidak percaya, namun kenapa seperti ada. Rasa ini  tidak dapat berkata.

 Rasa... takbisakah kau gantikan saya tuk berucap. Mengucap apa yang seharusnya terucap. Mungkin semua terlambat, namun mengapa saya tetap berusaha. 

Ego? Rasa ingin memiliki? Saya tidak mengerti. Saya bahkan tak mengerti cerita tentang apa ini. Cinta derita atau cemburu semata. Namun mengapa cemburu, toh saya tidak percaya cinta, pikir saya demikian. Namun ternyata. Ah! Sudahlah kuucap saja.

Hina

Seperti anak yang meludahi ibunya
Seperti orang tua yang mencuri uang anaknya
Seperti panglima yang dikhianati prajuritnya
Seperti penguasa yang diinjak rakyatnya
Seperti guru agama yang mencabuli anak muridnya
Seperti agama yang tak ada penganutnya
Seperti kekasih yang memalsukan orgasmenya
Seperti singa yang kehilangan taringnya
Seperti kuda balap yang kehilangan pelananya
Seperti jam yang berhenti jarumnya
Seperti gelas yang tak rapat dasarnya
Seperti roda yang kehilangan lingkarnya
Seperti siang yang tak ada terangnya
Seperti saya yang menghadap pada-Nya

Siapa?

Beberapa berkata diriku sentimental, beberapa pula berkata bahwa aku sangat rasional. 
Ada yang bilang aku tak berdaya, tak punya rupa, dan tak pantas ada. Ada juga yang yang menganggapku bisa segalanya.
Imagiku tertawa membayangkan dialektika keduanya.
Dalam benak, kadang kala aku bertanya,

"Aku ini Siapa?"