Jumat, 10 Oktober 2014

gumam

tak ada kekalnya satu dimensi
saling melaju berlari lari
tiada tampak bayangan diri
saling menyatu tak kenal hari

disini kukenal dunia
disini pula harapan nyata

walau dalam pengharapan
kuberjalan, mewujudkan pengharapan
tak apa tiada nyata
tak apa tiada bergema
dengan usaha tanpa daya
aku berdiri, melawan masa

Selasa, 30 September 2014

Maaf




Tiada gading yang tak retak, tiada pula kisah yang tak terbahasakan. Disini sebuah kisah telah tertoreh, tergaris dalam gelombang semesta yang tak pula menunjukan senyumnya. Tubuh ini tertegun seorang diri, dalam kesendirian yang tak kunjung sirna. Apalah arti emosi ini, tidak berbalas, tak pula bertuan, berjalan – jalan tanpa tujuan. Manis, asam, dan asin tak dapat terbantahkan. Bukan, bukanlah lidah yang merasa, bagian tubuh semu bernama hati nurani ini yang merasa. Tiada artinya, tiada pula wujudnya, namun sakit yang terasakan. Roda terus berputar, hidup terus berputar, waktu terus berjalan kedepan, namun hanya rasa ini yang tiada dapat bergerak, tiada menjauh maupun mendekat. Aku terbaring disini, tanpa daya, tanpa tenaga, bagai jelaga pada sebuah alat besi bundar di dapur ibuku.

Tak ada yang dapat kubuat, ataupun kuperbuat. Aku hanya tertegun didepan alat yang nyata ini, untuk menorehkan emosiku yang semu. Dalam bayangku, aku akan dapat membahasakan cerita di pikiranku ini, setidaknya satu dua halaman lebih lanjut. Namun apalah dayaku, aku hanya terbaring disini, memikirkan tawanya yang menjijikan, namun menenangkan, yang membuatku lupa akan segalanya, hanya memori menyenangkan dengannya. Bagaimana bisa kutulis ceritaku hanya dengan bermodalkan kisah  menyenangkan dengannya, kisahku ini seharusnya bukan kisah bahagia, namun aku terus berharap jikalau kisah ini berakhir bahagia. Maafkanlah naifku ini, maaf, dan sekali lagi maaf.

Furm ... . .--. .- .-. .- - . - .... . ..-. ..- .-. .- -. -.. - .... . --



Lelaki itu terasing sendiri
Berdiri..
Dalam pilu nuraninya
Dengan beragam kiluh kesah,
Serta ribuan sumpah serapah,
Terucapkan dari mulutnya..
Seakan semesta ini,
Mengutuk sekujur tubuhnya..

Terangkat pun kedua kakinya
Berjalan..
Dalam hamparan pasir nestapa
Mengumpat
Mengumpat
Dan tiada hentinya terus mengumpat

Ia berjalan perlahan
Menelusuri, ribuan jejak kaki
Dalam benaknya..
Dalam khayalnya..
Sesosok senyum nun jauh disana..
Senyum yang biasa, namun indah dimatanya
Senyum yang menyemangati,
Tak kala raga terasa mati

Diangkatnya kepala yang tertunduk..
Ditatapnya sang cakrawala..
Berganti pula air mukanya

Ia memantapkan langkahnya,
Menyusuri jalan setapaknya
Demi dapat melihat lagi..
Senyum indah,
Yang selalu hadir dalam mimpinya..

Minggu, 13 April 2014

Setitik Namun Berisik

Dalam penantian akan sebuah pengharapan, tanpa menanti sebuah kepastian dan jawaban, hanyalah seonggok harapan. Aku menulis ini dalam kebimbangan, dalam kerancuan yang menggema. Walau ku tahu alat ini tidaklah bernyawa, naluriku berkata, inilah saatnya. Namun apalah daya sang naluri, hanya berbisik tanpa penjaminannya, tanpa pengabdiannya. Naluri dan keraguannya dalam hati, hanyalah setitik namun berisik.

Senin, 13 Januari 2014

Life and Death

Kematian dan kehidupan, have you ever think of that two phrases? Kehidupan, apakah makna dari kehidupan itu sebenarnya. Pernahkah kalian berfikir, merenungkan sejenak mengenai apa itu kehidupan? Bahwa serangga yang kalian tepuk dan mati juga sama dengan kalian, berusaha untuk hidup. Pernahkah kalian berfikir seberapa berharganya kehidupan ini? Waktu yang ada, dan segala probabilitas yang ada dalam hidup ini, yang dapat membuat hidup kalian lebih bahagia, ataupun lebih menyedihkan. Pilihan - pilihan yang akan kalian ambil, memperpanjang hidup kalian, ataupun mempersingkatnya.

Kematian, terdengar menyeramkan dan mencekam. Pernahkah kalian berfikir mengenai kematian itu sendiri? Bagaimana rasanya? Apakah sakit, atau hanya seperti tertidur memejamkan mata? Banyak orang berfikir bahwa akan ada kehidupan lain setelah kematian (termasuk saya), namun apakah suatu fenomena setelah kematian itu dapat disebut sebagai sebuah kehidupan, sedangkan kematian itu antara lain diartikan sebagai sebuah akhir dari fase kehidupan? Who knows about the answer?

Setiap orang pasti pernah tidak memikirkan kematian. Setiap orang pasti pernah berfikir bahwa dirinya adalah suatu karakter utama dalam sebuah game atau film dimana orang lainnya hanyalah latar atau non-playable character yang tidak berpengaruh (well, if you don't, maybe you got lack of imagination). Jika berfikiran seperti itu, anda tidak akan menghargai hidup ini. Anda hanya akan berfikir bahwa hidup ini tidak dapat salah, memang anda tidak dapat sedikitpun menyalahkan hidup, apapun yang anda alami, namun anda hanya akan berfikir jikalau anda melakukan suatu kesalahan maka anda akan memiliki kesempatan berikutnya. C'mon, itu tidak akan terjadi 100%. Hidup ini bukanlah sebuah arcade game yang bila anda sudah kalah atau gagal maka sebuah petunjuk "please insert your coin" would appear. Tidak akan muncul hal sebaik itu.

Jika anda tidak berusaha dalam hidup ini dan berfikir, 'there's life upon death', atau yang anda pikir sebagai surga ataupun neraka, atau nirwana, niscaya anda tidak akan berhasil dalam hidup. Agama saya memang mengajarkan bahwa "yea! there's a life upon death", namun apakah ada orang yang dapat membuktikannya? Suatu hal yang tidak benar - benar 100% guaranteed, tidak dapat menjamin hidup anda. Jadi, hargailah hidup anda, lakukan pilihan yang tidak akan anda sesali walaupun gagal, malah sebaiknya, jangan pernah menyesali apapun, hal seburuk apapun, yang telah anda lakukan. Beacuse that was your own choice, anda dikaruniai otak oleh tuhan untuk berfikir, jadikanlah pilihan anda sebuah hasil pemikiran yang anda tidak akan sesali. Jalanilah hidup anda dengan berbagai pilihan yang telah dan akan anda buat.Percayalah pada segala pilihan yang anda buat dan percayalah pada apa yang patut anda percayai. 

Do you believe in life upon death? Yes I do. Do you believe in your god and your religion? Yes I do. So how about life and death in your point of view? Did you believe what i've believe?