Sudah?

Khayalku terbiasa liar, berlari tanpa tujuan, berputar dalam kegelapan. Sekitar 120 menit kebelakang, ia terdiam, jinak, terpaku pada sebuah suar. 

Lalu dibuatnya cerita ini. Cerita tentang seseorang. Belum jauh kumengenalnya, belum banyak waktu bersama, namun mengapa, ini berbeda. 

Khayalku mulai bicara, "berusahalah", ucapnya. Diberikannya aku rencana, serta motivasi tuk berupaya. Diyakinkannya aku, dengan semua tipu daya, bahwasanya memang pantas denganya.

Sekarang giliranku meminta, bawaku lihat wujudku. Kupandangi pemantul itu, diam dan berkaca. "Hei khayal, kau salah, angkuhku merasa setara dengannya", ucapku. Khayalku menjawab,

                  "Sudahkah kau mencoba?"

Tidak Sengaja

Saat ini jam tiga pagi. Aku terbangun tanpa deringan alarm. Hanya terbangun saja, seusai mimpi buruk yang sebenarnya tidak dapat dibilang buruk. Namun untuku saat ini, mimpi itu buruk. Aku berusaha menulis suatu yang puitis. Berbekal sebuah telepon genggam ditambah tangis. Tidak, bukan tangis menderu - deru seperti dalam drama televisi. Hanya beberapa tetes air mata yang tidak sengaja menetes.

 Ya, sangat tidak sengaja.