Kamis, 25 April 2013

Iblis yang Merunduk

Sang Iblis, tercipta dari api, dan berjanji akan menyesatkan manusia. Dia, harus mendapatkan segalanya, apapun caranya. Sang Iblis akan membimbing manusia, menuju jalan setapak penuh nista dan kesesatan. Sementara di sisi lain, jalan mulus penuh kebahagiaan dan kebenaraan, lebih mudah dijejaki, menanti manusia.

"Aku akan mendapatkan segalanya, menguasai segalanya", bisik nurani Iblis. Sang Iblis, mendekati manusia, berniat menyesatkannya.

Namun, diamatinya makhluk itu. Makhluk yang bersih, tiada noda sedikitpun. Makhluk indah yang tercipta dengan berbagai rupa dan jasad yang tak sama, dengan kelebihan dan kekurangannya.

Jemari sang Iblis sudah dekatnya dengan makhluk itu, dengan makhluk bersih, manusia. Jemarinya sudah siap menuntun makhluk itu, ke jalan setapak, penuh nista dan kesesatan. 

Seketika sang Iblis bertanya, "Haruskah kusesatkan makhluk ini? Haruskah kukuasai makhluk ini? Haruskah kubiarkan ia tenggelam dalam palung tak berujung?" Tak ada yang menjawab. Sang Iblis, hanya bertanya pada dirinya.

Diamati kembali makhluk ini, "Betapa indah wujud dan hatinya", pikir sang Iblis.

Namun, nuraninya memberontak. Nuraninya kembali berbicara,"Aku adalah Iblis, Aku jauh lebih hebat dari mereka, Akulah yang lebih mulia. Aku ada untuk menyesatkan mereka, itulah tugasku, itulah kodratku."

Sang Iblis terdiam. Kembali lagi diamati makhluk nan indah itu. Iblis pun tersadar, "Aku harus melakukan tugasku."

Sang Iblis memulai aksinya, jemarinya mencengkram erat makhluk itu, membimbingnya, tanpa makhluk itu menyadari. Sang Iblis membelokan arah langkah makhluk itu, dengan begitu mudahnya. Sang iblis membelokannya dengan paksa menuju sebuah jalan.

Jalan mulus... penuh kebahagiaan dan kebenaran.

Iblis pun melepaskan cengkramannya, menatapi makhluk itu di jalan kebenaran.

Sang Iblis, tersenyum penuh luka. Ia palingkan tubuhnya membelakangi makhluk yang dituntunnya. Sang Iblis berjalan pelan, kembali ke jalan sesat yang penuh kenistaan, menundukkan kepalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar